KEDIRI – Program Studi Sarjana Kebidanan, yang dikenal unggul dalam pengembangan kompetensi kegawatdaruratan, sukses menggelar Simulasi Siaga Bencana Erupsi Gunung Kelud di kawasan binaan mereka. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang menjadi salah satu program unggulan prodi untuk memastikan kesiapan calon bidan dalam menghadapi situasi darurat, khususnya di wilayah dengan potensi bencana tinggi seperti sekitar Gunung Kelud.
(Gambar : Tim Siaga Bencana Stikes Karya Husada Kediri)
Fokus Utama: Penanganan Kelompok Rentan Simulasi yang melibatkan ratusan mahasiswa dan dosen ini berfokus pada penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal (ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir) di tengah bencana erupsi. Mahasiswa dilatih secara intensif di posko lapangan darurat yang disimulasikan, lengkap dengan berbagai skenario realistis, mulai dari evakuasi, pendirian pos kesehatan sementara, hingga pertolongan persalinan di kondisi terbatas.
"Kami percaya bahwa bidan harus menjadi garda terdepan, bukan hanya di ruang persalinan, tetapi juga sebagai tenaga kesehatan kunci dalam manajemen bencana. Fokus kami adalah memastikan ibu dan bayi, sebagai kelompok paling rentan, mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat saat terjadi bencana," ujar [Nama Pejabat/Ketua Prodi, jika ada datanya] dalam sambutannya.
Kerja Sama Relevansi Lokal Kegiatan ini tidak hanya melibatkan civitas akademika, tetapi juga menggandeng berbagai pihak dalam model, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, tokoh masyarakat, dan relawan lokal. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis mahasiswa dengan praktik lapangan dan kearifan lokal dalam menghadapi ancaman Gunung Kelud.
Dengan memiliki Laboratorium Gadar Bencana yang dilengkapi sarana prasarana simulasi yang lengkap, Program Studi Sarjana Kebidanan ini menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga tangguh dan siap siaga dalam mitigasi dan respons bencana di wilayah rawan. Simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat binaan dan membekali mahasiswa dengan kemampuan kepemimpinan dan pengambilan keputusan cepat di bawah tekanan.